KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas berkat rahmat serta
karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan Makalah Aspek Keuangan.
Makalah
ini disusun sebagai salah satu bentuk pertanggung jawaban tertulis
dalam rangka memenuhi persyaratan
tugas kelompok mata
kuliah Studi Kelayakan Bisnis,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Semester
VII ( kelas 7C sore ) Universitas
Islam Syekh Yusuf Tangerang.
Penyusun
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya, baik dalam penyajian
materi maupun dalam pemeparannya. Hal tersebut disebabkan semata-mata karena
keterbatasan dan kemampuan penyusun. Karena itu, penyusun mengharapkan saran
serta masukan yang membangun guna menyempurnakan makalah ini.
Atas
segala bantuan dan dorongan yang telah diberikan kepada penyusun, sekali lagi
penyusun mengucapkan terima kasih semoga Allah SWT membalasnya dengan berlipat
ganda.
Akhir
kata semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun, umumnya bagi para
pembaca dan semoga menjadi bahan inspirasi bagi generasi selanjutnya.
Tangerang, Oktober
2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
SAMPUL
DEPAN
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
( 1 )
B. Rumusan Masalah (
2 )
C. Tujuan
Penyusunan Makalah
( 2
)
D. Metode
Pengumpulan Data ( 2 )
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Aspek Keuangan ( 3 )
B.
Sumber-Sumber
Dana ( 5 )
C.
Biaya Kebutuhan
Investasi ( 7 )
D.
Arus kas ( Cash
Flow ) (
8 )
E.
Kriteria
Penilain Investasi ( 9 )
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan (10)
B. Saran (10)
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam perencanaan bisnis perlu dilakukan penilaian terhadap
aspek-aspek yang menyangkut dan berhubungan langsung dengan investasi tersebut,
keputusan untuk melakukan investasi yang menyangkut sejumlah besar dana dengan
harapan mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang, seringkali berdampak besar
bagi kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu, sebelum melakukan
investasi salah satu syarat terpenting adalah mengkaji aspek finansial dan
ekonomi.
Aspek terpenting dalam studi
kelayakan bisnis adalah hitung-hitungan keuangan. Berapa seluruh dana yang kita
butuhkan baik modal untuk investasi maupun untuk modal kerja. Berapa penjualan,
berapa biaya produksi, berapa biaya penjualan, berapa biaya administrasi, dan
berapa tingkat keuntungan yang akan kita dapatkan atau bahkan kemungkinan
kerugian.
Tujuan menganalisis aspek keuangan
dari suatu studi kelayakan bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi
melalui perhitungan biaya dan manfaat yang di harapkan dengan membandingkan
antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal awal,
kemampuan untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah
ditentukan dan menilai apakah perusahaan akan dapat berkembang terus.
Maka dari itu kami bermaksud menyusun makalah ini dengan
harapan menambah pengetahuan kami terhadap aspek finasial (keuangan) dalam
studi kelayakan bisnis.
B.
Rumusan Masalah
Dari uraian yang telah diberikan
dalam latar belakang masalah, dapat dirumuskan sebagai berikut:
1)
Apa
yang menjadi bahasan utama dalam penilaian studi kelayakan bisnis dari apek
finansial?
2)
Bagaimana
melakukan analisis laporan keuangan?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Menambah
pengetahuan kita mengenai Studi Kelayakan Bisnis khususnya yang berhubungan
dengan Aspek Keuangan, sehingga kita tidak hanya sekedar membacanya, tetapi
bisa kita implementasikan dalam dunia bisnis.
2. Dapat
melatih Mahasiswa dalam pengambangan pola fikir.
3. Selain
itu juga, tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk melengkapi nilai tugas Kelompok
dalam mata Studi Kelayakann Binis.
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam menyusun
makalah ini penyusun menggunakan metode
study literatur yaitu dengan cara mengumpulkan, menganalisis bukti-bukti
tertentu untuk memperoleh fakta dan kesimpulan yang kuat. Dimana pengumpulan
data diperoleh dari berbagai macam sumber sebagai bahan untuk dijadikan suatu
makalah.
BAB II
ASPEK KEUANGAN DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS
A.
Aspek
Keungan
Investasi
yang dilakukan dalam berbagai bidang bisnis (usaha)n sudah barang tentu
memerlukan sejumlah modal (uang),di samping keahlian lainnya. Modal yang
digunakan untuk membiayai suatu bisnis, mulai dari biaya prainvestasi, biaya
investasi dalam aktiva tetap, hingga modal kerja.
Untuk
memenuhi kebutuhan investasi, modal dapat dicari dari berbagai sumber dana yang
ada. Sumber dana yang dicari dapat dipilih, apakah dengan cara menggunakan
modal sendiri atau modal pinjaman (modal asing). Penggunaan masing-masing modal
tergantung dengan tujuan penggunaan modal, jangka waktu serta jumlah yang diinginkan
perusahaan. Masing-masing modal memiliki keuntungan dan kerugian. Hal ini dapat
dilihat dari segi biaya, waktu, persyaratan untuk memperolehnya, dan jumlah
yang dapat dipenuhi.
Masalah
yang perlu memperoleh perhatian berkaitan dengan perolehan modal adalah masa
pengembalian modal dalam jangka waktu tertentu. Tingkat pengembalian ini
tergantung dari perjanjian dan estimasinkeuntungan yang diperoleh dari
masa-masa mendatang. Estimasi keuntungan diperoleh dari selisih pendapatan
dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Besar kecilnya keuntungan sangat
berperan dalam pengembalian dana suatu usaha. Oleh karena itu, perlu dibuatkan
estimasi pendapatan dan biaya sebelum usaha dijalankan. Semua itu tentunya
menggunakan asumsi-asumsi tertentu yang akhirnyaa akan dituangkan dalam aliran
kas (cash flow) perusahaan selama periode usaha.
Dengan
dibuatnya aliran khas perusahaan, kemudian dinilai kelayakan investasi tersebut
melalui kriteria kelayakan investasi. Tujuannya adalah untuk menilai apakah
investasi ini layak atau tidak dijalankan dilihat dari aspek keuangan. Alat
ukur untuk menentukan kelayakan suatu usaha berdasarkan kriteria investasi
dapat dilakukan melalui pendekatan payback Periode (PP), Average Rate of Return
(ARR), Net Present Value (NPV), Iternal Rate of Return (IRR), Profitability
Index (PI), dan Break Event Point.
Khusus
bagi perusahaan yang sudah ada sebelumnya dan hendak melakukan ekspansi atau
perluasan usaha, penilaian dapat pula dilakukan dari laporan keuangan yang
dimilikinya. Laporan keungan yang dinilai biasanya adalah neraca dan laporan
laba/rugi untuk beberapa periode. Metode penilaian yang digunakan adalah dengan
meggunakan rasio-rasio keuangan tertentu seperti rasio likuiditas, rasio
leverage, rasio aktivitas, rasio rentabilitas, serta rasio keuangan lainnya.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan
untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya
dengan aspek lainnya, bahkan ada beberapa pengusaha menganggap justru aspek
inilah yang paling utama untuk dianalisis karena dari aspek ini tergambar jelas
hal-hal yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah
satu aspek yang sangat penting untuk diteliti kelayakannya.
Secara
keseluruhann penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti:
1.
Sumber-sumber dana yang akan diperoleh.
2.
Kebutuhan biaya investasi.
3.
Estimasi pendapatan dan biaya investasi
selama beberapa periode termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang dikeluarkan
selama umur investasi.
4.
Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi
untuk beberapa periode kedepan.
5.
Kriteria penilaian investasi.
6.
Rasio keuangan yang digunakan untuk
menilai kemampuan perusahaan.
B.
Sumber-Sumber Dana
Untuk mendanai suatu kegiatan
investasi, maka biasanya diperlukan dan ayang relatif cukup besar. Perolehan
dana dapat dicarin dari berbagai sumber dana yang ada seperti dari modal
sendiri atau dari modal pinjaman atau keduanya. Pilihan apakah menggunakan
modal sendiri atau modal pinjaman atau modal gabungan dari keduanya tergantung
dari jumlah modal yang dibutuhkan dan kebijakan pemilik usaha. Pertimbangannya
tidak lain adalah untung ruginya jika menggunakan salah saatu modal atau dengan
modal gabungan.
Setelah jumlah dana yang dibutuhkan
diketahui, selanjutnya yang perlu ditentukan adalah dalam bentuk apa dana
tersebut didapat, yang jelas, yang akan dipilih adalah sumber dana yang
mempunyai biaya paling rendah dan tidak menimbulkan masalah bagi perusahaan.
Penggunaan kedua jenis modal baik
untuk modal investasi maupun untuk modal kerja jelas berbeda. Dilihat dari segi
sumber asalnya, modal dibagi dua macam, yaitu :
1.
Modal
Asing (Modal Pinjaman)
Modal
asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar
perusahaan dan biasanya diperoleh secara pinjaman. Menggunakan pinjaman untuk
membiayai suatu usaha akan terkena beban biaya, yaitu biaya administrasi,
provisi, dan komisi, serta bunga yang besarnya relatif. Kemudian adanya
kewajiban untuk mengembalikan pinjaman setelah jangka waktu tertentu sesuai perjanjian
sebelumnya. Perolehan modal asing juga relatif sulit karena diperlukan
syarat-syarat tertentu sesuai dengan kebijakan pemilik dana.
Keuntungan
modal pinjaman adalah jumlahnya yang relatif tidak terbatas, artinya tersedia
dalam jumlah banyak. Disamping itu dengan mengguynakan modal pinjaman biasanya
timbul motivasi dari pihak manajemen untuk sungguh-sungguh mengejakan usaha
yang dijalankan.
Sumber
dana modal asing dapat diperoleh antara lain dari :
a. Pinjaman dari dunia perbankan.
b. Pinjaman dari lembaga keuangan
seperti perusahaan modal ventura, asuransi, leasing, dana pensiun, atau lembaga
keuangan lainnya.
c. Pinjaman dari perusahaan nonbank.
2. Modal Sendiri
Modal
sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara
mengeluarkan saham baik secara tertutup atau terbuka. Tertutup artinya hanya
dari kalangan internal pemilik saham sebelumnya, sedangkan terbuka dengan
menjual saham kepada masyarakat luas.
Keuntungan
menggunakan modal sendiri untuk membiayai sesuatu usaha adalah tidak adanya
beban bunga seperti modal pinjaman. Perusahaan hanya berkewajiban membayar
deviden.
Perolehan
dana dari modal sendiri biasanya berasal dari :
a. Setoran dari pemegang saham.
b. Dari cadangan laba ;atau
c. Dari laba yang belum dibagi.
C.
Biaya Kebutuhan Investasi
Investasi adalah penanaman modal
dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai
bidang usaha. Jangka waktu investasi biasanya lebih dari satu tahun, terutama
digunakan untuk pembelian aktiva tetap.
Komponen yang terkandung dalam biaya
kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan jenis usaha yang dijalankan.
Secara garis besar biaya kebutuhan investasi meliputi : biaya prainvestasi,
biaya aktiva tetap, dan biaya operasi.
Secara umum komponen biaya kebutuhan
investasi adalah sebagai berikut :
1.
Biaya
prainvestasi terdiri dari :
a. Biaya pembuatan studi
b. Biaya pengurusan izin-izin
2.
Biaya
pembelian aktiva tetap seperti :
a. Aktiva tetap berwujud antara lain :
tanah, mesin-mesin, bangunan, perlatan, inventaris kantor dan aktiva berwujud
lainnya.
b. Aktiva tetap tidak berwujud antara
lain : goodwill, hak cipta, lisensi, dan merk dagang
3.
Biaya
operasional yang terdiri dari:
a. Upah dan gaji karyawan
b. Biaya listrik
c. Biaya telepon dan air
d. Niaya pemeliharaan
e. Pajak
f. Premi asuransi
g. Biaya pemasaran, dan
h. Biaya-biaya lainnya.
Sumber pembiayaan untuk memenuhi
kebutuhan investasi dapat digunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau
kombinasi dari keduanya. Pembiayaan untuk membeli aktiva tetap biasanya
bersumber dari pinjaman jangka panjanga, hal ini disebabkan aktiva tetap
digunakan dalam jangka waktu relatif panjang pula, sehingga pengembalian
pinjamannya pun dapat dilakukan secara jangka panjang. Adapun untuk biaya
operasional biasanya digunakan pinjaman jangka pendek.
D.
Arus Kas (Cash Flow)
Cash Flow merupakan arus kas atau
aliran kas yang ada di perusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow
menggambar beberapa uang yang masuk ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan
tersebut. cash flow juga menggambarkan berapa uang yang keluar serta jenis-jenis
biaya yang dikeluarkan.
Laporan perubahan kas (cash flow
statement) disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode tertentu
serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari
mana sumber-sumber kas dan penggunaan-penggunaannya. Pada saat kita
menganalisis perkiraan arus kas di masa datang, kita berhadapan dengan
ketidakpastian. Akibatnya, hasil perhitungan diatas kertas itu dapat menyimpang
jauh dari kenyataannya. Ketidakpastian itu dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan
untuk development proyek tersebut dalam beroperasi untuk menghasilkan laba bagi
perusahaan.
Jenis-jenis cash flow yang dikaitkan
dengan suatu usaha terdiri dari :
1. Initial cash flow atau lebih dikenal
kas awal yang merupakan pengeluaran pada awal periode untuk investasi
2. Operasional cash flow merupakan kas
yang diterima atau dikeluarkan pada saat operasi usaha.
3. Terminal cash flow merupakan uang
kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir.
E.
Kriteria Penilaian Investasi
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya
bahwa untuk menentukan layak tidaknya suatu investasi ditinjau bdari aspek
keuangan perlu dilakukan dapat diukur dengan beberapa kriteria. Setiap
penilaian layak diberikan nilai yang standart untuk usaha yang sejenis dengan
cara membandingkan dengan rata-rata industri atau target yang telah ditentukan.
Adapun kriteria yang biasa digunakan
untuk menentukan kelayakan suatau usaha atau investasi adalah :
1.
Payback Period (PP)
2.
Average Rate of Return (ARR)
3.
Net
Present Value (NPV)
4.
Iternal
Rate of Return (IRR)
5.
Profitability
Index (PI)
6.
Serta berbagai rasio keuangan seperti
rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profibilitas. Penggunaan rasio
ini sebaiknya digunakan atas pemberian pinjaman kepada usaha yang sudah pernah
berjalan sebelumnya atau sedang berjalan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Aspek terpenting dalam studi
kelayakan bisnis adalah hitung-hitungan keuangan. Berapa seluruh dana yang kita
butuhkan baik modal untuk investasi maupun untuk modal kerja. Berapa penjualan,
berapa biaya produksi, berapa biaya penjualan, berapa biaya administrasi, dan
berapa tingkat keuntungan yang akan kita dapatkan atau bahkan kemungkinan
kerugian.
Tujuan
menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan bisnis adalah untuk
menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang di
harapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
B.
Saran
Harapan kami sebagai penyusun,
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan kami harapkan juga bahwa
jangan hanya berfokus pada materi ini saja tetapi telusuri lebih dalam tentang
ASPEK KEUANGAN STUDY KELAKANN BISNIS (SKB) melalui referensi-referensi lain
yang dapat membatu meningkatkan pengetahuan kita tentang aspek keuangan kareana
dalam penulisan makalah ini penyusun menyadari bahwa materi tentang aspek
keuangan masih sangat terbatas.
DAFTAR
PUSTAKA
Husain
Umar. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi-1,
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999.
Triandaru
Sigit, 2006. Aspek keuangan. Jagakarsa, Jakarta.
Salemba
Empat. Sholikul Hadi, Muhammad, Aspek-aspek keuangan, Salemba
Diniyah, 2003 www.google.com (yang diakses pada Minggu 5 Oktober 2014 21:48:06
WIB) www.wikipedia.com (yang diakses pada Minggu, Oktober, 5, 2014, 15:05:39
WIB).
LAMPIRAN FILE PERSENTASI PPT
3 komentar:
Designnya terlalu bagus... tulisan gk jelas min...
maaf tapi tulisan sama sekali ga jelas karena tema. sangat susah dibaca. lebih baik untuk tidak di transparent karena tulisan jadi susah dibaca. thx
BAIK BARU BAIK BARU
Saya adalah Ibu Mirabe Daniels saya adalah pemberi pinjaman pinjaman yang dapat diandalkan dan sah.
Kami menawarkan kondisi yang nyata dan mudah dengan tingkat bunga 2%. dari
$ 1.000 - $ 100.000. Euro dan Pound. Saya memberikan pinjaman kepada pengusaha juga untuk:
Kredit pribadi,
Pinjaman siswa,
Kredit transportasi
Pinjaman usaha
pinjaman perusahaan
hubungi saya langsung untuk informasi lebih lanjut.
Email: mirabeldanielloanfirm@gmail.com
Posting Komentar